LINTAS KOTA (LIGO) – Setelah menolak aplikasi transportasi online Grab di Gorontalo karena dikhawtirkan akan mematikan bentor, para pengemudi bentor akhirnya bergabung pada aplikator Go-Jek.
Meskipun demikian, Marten Antuli salah seorang pengemudi bentor yang sering mangkal di depan Kampus Unisan Gorontalo ini masih enggan untuk bergabung bersama Go-Jek sebab. Ia masih khawatir penghasilannya akan berkurang.
“Saya belum masuk Go-Jek. Karena jangan sampai itu pembayarannya hanya dibawah dari biasanya. Saya dengar itu pembayarannya sesuai jarak bukan sesuai jumlah penumpang,” tutur Marten Antuli.
Dirinya juga menganalogikan, mengantar penumpang dari Kampus Unisan Gorontalo ke Gorontalo Mall setiap orangnya membayar 7 ribu bahkan sampai 10 ribu sesuai keikhlasan penumpang. Ia khawatir bila gabung bersama Go-Jek dalam rute yang sama dengan jumlah penumpang yang lebih banyak justru harganya tetap sama.
Pada sosialisasi Go-Jek, Senin (23/04/2018) Vice President Corporate Communication GO-JEK, Michael Say menyampaikan masih akan mengkaji pembayaran pelanggan Go-Jek kepada Abang Bentor yang bermitra dengan Go-Jek.
“Untuk masalah tarifnya kami masih akan menyesuaikan. Kami siap untuk menyesuaikan tarif sesuai dengan keinginan para pengemudi bentor yang bermitra dengan kami,” tutur Michael
Laporan : Najid
Editor : Ang