LIGO.ID – Walikota Gorontalo, Marten Taha turun langsung melakukan pengecekan terhadap luapan air sungai Tamalate dan sungai Serdadu.
“Ini ada luapan air dari sungai Tamalate dan sungai Serdadu dan memang setiap tahun jika ada hulu terbuka dan hujan di kota lebat, maka sungai Tamalate tidak mampu menampung air,” kata Marten Taha, Rabu malam (08/04).
“Sementara area sawah di sekitar sungai juga penuh dengan air, apalagi kalau di atas Alale dan Lomaya dibuka maka akan terjadi luapan air disini.” Sambungnya.
Yang jadi persoalan, menurut Marten Taha, saluran air yang menghubungkan dari Moodu dan Helsel, yang saluran airnya dibuang di saluran Tanggidaa harusnya sampai di sungai Tamalate, hanya saja elevasinya tidak mendukung dan juga sampai di sungai Tamalate terjadi penyempitan.
“Maka kita untuk menyalurkan air ke Tanggidaa ini, kita gunakan pompa dengan 4 buah pompa yang masing-masing kapasitasnya 20 L perdetik,” ujarnya.
“Paling lama 3-4 jam airnya sudah surut dan juga pemukiman Warga akan surut dengan saluran air yang di buang ke Tanggidaa ini,” imbuhnya lagi.
Bagi masyarakat yang terdampak banjir di Tanggidaa ini, kata Marten Taha, maka akan diberikan bantuan langsung berupa sembako. (ar/ss)
Komentar